Survey dan pemetaan keadaan lokasi waduk adalah usaha dan kegiatan untuk
mengumpulkan data kondisi lingkungan. Kondisi yang disajikan melalui peta memberikan
gambaran yang jelas mengenai panjang maksimum (P), lebar maksimum (L), luas
area (A), lebar rata-rata (L), kedalaman maksimum (dm), kedalaman rata-rata
(d), volume (V), keliling/garis pantai (K), pengembangan garis pantai (Kp), dan
kurve hisografik serta kurve kedalaman-volume.
1.2.
Tujuan
dan Manfaat
Adapun
tujuan dari praktikum mengenai debit air ini ialah untuk mengetahui data
statistik seperti luas perairan dan penggunaan papan bercelah weir.
Manfaat dari
praktikum ini ialah mahasiswa dapat memahami kondisi fisik di perairan dengan
menganalisanya berdasarkan metode tertentu.
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
Debit air adalah jumlah air yang
mengalir dari suatu penampang tertentu (sungai/saluran/mata air) per satuan
waktu (ltr/dtk, m3/dtk, dm3/dtk). Pemilihan lokasi pengukuran debit air dapat
dilakukan di bagian sungai yang relatif lurus, jauh dari pertemuan cabang
sungai, tidak ada tumbuhan air, aliran tidak turbulen, dan aliran tidak
melimpah melewati tebing sungai (Penuntun
Praktikum Limnologi, 2006).
Air merupakan bagian yang esensial dari
protoplasma dan dapat dikatakan bahwa semua jenis kehidupan bersifat
aquatic.Dalam prakteknya suatu habitat aquatic apabila mediumnya baik external
maupun internal adalah air.Aquatic merujuk perairan yang meliputi laut, sungai,
danau, gua basah, air tanah, rawa baik asin maupun tawar dan sejenisnya
(Penuntun Praktikum Ekologi Perairan, 2006).
Jumlah air yang mengalir dari suatu
penampang tertentu (sungai/saluran/mata air) per satuan waktu disebut debit air
(Sihotang et. al, 2011).
Pengukuran debit air dapat dilakukan
dengan menggunakan dua cara yaitu metode emboys float method dan metode weir.
Metode emboys float method menggunakan panjang selokan yang akan diukur
kecepatan arusnya. Lalu mengukur aktu yang ditempuh untuk menempuh jarak yang
telah ditentukan menggunakan pelampung.Selanjutnya menentukan konstanta
perairan berdasarkan keadaan dasar perairan tersebut (Sihotang et. al, 2011).
Untuk Dokumen Full nya sile klik Download
Untuk Dokumen Full nya sile klik Download
0 Komentar:
Posting Komentar