Minggu, 09 September 2018

Limnologi : Pengukuran Debit Air


1.1.       Latar Belakang
      Survey dan pemetaan keadaan lokasi waduk adalah usaha dan kegiatan untuk mengumpulkan data kondisi lingkungan. Kondisi yang disajikan melalui peta memberikan gambaran yang jelas mengenai panjang maksimum (P), lebar maksimum (L), luas area (A), lebar rata-rata (L), kedalaman maksimum (dm), kedalaman rata-rata (d), volume (V), keliling/garis pantai (K), pengembangan garis pantai (Kp), dan kurve hisografik serta kurve kedalaman-volume.
1.2.       Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari praktikum mengenai debit air ini ialah untuk mengetahui data statistik seperti luas perairan dan penggunaan papan bercelah weir.
Manfaat dari praktikum ini ialah mahasiswa dapat memahami kondisi fisik di perairan dengan menganalisanya berdasarkan metode tertentu.
II.           TINJAUAN PUSTAKA
        Debit air adalah jumlah air yang mengalir dari suatu penampang tertentu (sungai/saluran/mata air) per satuan waktu (ltr/dtk, m3/dtk, dm3/dtk). Pemilihan lokasi pengukuran debit air dapat dilakukan di bagian sungai yang relatif lurus, jauh dari pertemuan cabang sungai, tidak ada tumbuhan air, aliran tidak turbulen, dan aliran tidak melimpah melewati tebing sungai (Penuntun Praktikum Limnologi, 2006).
       Air merupakan bagian yang esensial dari protoplasma dan dapat dikatakan bahwa semua jenis kehidupan bersifat aquatic.Dalam prakteknya suatu habitat aquatic apabila mediumnya baik external maupun internal adalah air.Aquatic merujuk perairan yang meliputi laut, sungai, danau, gua basah, air tanah, rawa baik asin maupun tawar dan sejenisnya (Penuntun Praktikum Ekologi Perairan, 2006).
       Jumlah air yang mengalir dari suatu penampang tertentu (sungai/saluran/mata air) per satuan waktu disebut debit air (Sihotang et. al, 2011).
      Pengukuran debit air dapat dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu metode emboys float method dan metode weir. Metode emboys float method menggunakan panjang selokan yang akan diukur kecepatan arusnya. Lalu mengukur aktu yang ditempuh untuk menempuh jarak yang telah ditentukan menggunakan pelampung.Selanjutnya menentukan konstanta perairan berdasarkan keadaan dasar perairan tersebut (Sihotang et. al, 2011).

Untuk Dokumen Full nya sile klik Download

0 Komentar:

Posting Komentar

 
biz.